Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu 
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang 
kepada buah hatimu 
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku 
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu 
Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini 
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu 
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan 
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah 
merasuki tulang-tulang tuamu. 
Adakah aku akan melihat orang tuaku 
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu
DeKalb, June 10, 1999
puisi patah hati
angin menyentuh hati
saat kau isyaratkan hati
teganya kau bermain hati
tinggalkan ku bersama tangis rembulan
hati yang telah patah
retak seolah tak mau berseri
kini tinggal duka menganga
kesedihan menjadi kekasih setia
tak perlu ku tenggelam
senyummu yang menyayat raga
tak lagi ku hiraukan
kini ku melangkah
dengan do'a di genggaman
semoga Allah memberi yang lebih baik darimu
saat kau isyaratkan hati
teganya kau bermain hati
tinggalkan ku bersama tangis rembulan
hati yang telah patah
retak seolah tak mau berseri
kini tinggal duka menganga
kesedihan menjadi kekasih setia
tak perlu ku tenggelam
senyummu yang menyayat raga
tak lagi ku hiraukan
kini ku melangkah
dengan do'a di genggaman
semoga Allah memberi yang lebih baik darimu
remuk hati ini
senja menutupi mega
rintik gerimis mewarnai hari
hati yang telah patah
terbasahi hujan air mata
kau pergi tiada pamit
tetes darah yang kau tinggalkan
menjadi luka di hati
Ya Allah.....
tempatkan lah ia di surga-Mu
pertemukan lah kami
dengan Kasih dan Ridha-Mu
Amien.
rintik gerimis mewarnai hari
hati yang telah patah
terbasahi hujan air mata
kau pergi tiada pamit
tetes darah yang kau tinggalkan
menjadi luka di hati
Ya Allah.....
tempatkan lah ia di surga-Mu
pertemukan lah kami
dengan Kasih dan Ridha-Mu
Amien.
lupakan hati ini
saat daun kering berjatuhanangin kemarau membelai diri
ku terdiam terpaku
saat kau memilih tinggalkan ku
tapi tak mengapa
ku tak membendung tangis
kepergianmu
anugrah bagiku
semoga kau temukan kebahagiaan disana
bersamanya lalui dunia
kini ku bahagia bersama sepi
tiada yang lebih baik darimu
selain seseorang yang mau mengerti diriku
kini ku larut dalam pencarian terakhir
kuyakin Tuhan bersamaku
LIMA MENIT LAGI
Tiada henti-hentinya ia melihat jam di tangannya.“Ya Allah! Gimana nich, tinggal
Di sore yang panas itu, ia berkeliling
“uangku hampir habis, nanti buka puasa mau makan apa?” pikirnya.
Terus ia berjalan sambil memendam rasa lapar. Peluh keringat menghujani wajahnya. Kelelahan menemainya sejak siang tadi.
“Ya Allah, diriku ini adalah hamba-Mu yang lemah, tak berdaya, curahklanlah Rizki-Mu untuk memenuhi kebutuhan hamba-Mu ini”. Do’anya dengan penuh harapan.
Ditengah keputus asaannya, ia melihat sebuah mesjid di hadapannya. Tanpa pikir panjang ia pun menghampirinya. Sesampainya disana, ia duduk dilantai yag bertuisakan BATAS SUCI. Sekali lagi ia tengok jam tangannya.
“Tinggal tiga menit lagi” ucapnya pelan seperti orang yang kehabisan tenaga.
Dengan berbantalkan sebuah tas hitam, ia merebahkan dirinya diteras mesjid itu. Tak terasa pula iapun tenggelam dalam kantuk yang sangat sampai akhirnya ia pun tertidur pulas.
“GEMPA,… GEMPA… ALLAHUAKBAR…” teriak seseorang yang histeris bersama orang banyak.
“Astagfirullah, ada apa ini?” Ucap Salman yang terperanjat dan segera berlari menuju lapangan.
Hanya dalam hitungan detik, semua bangunan di sekitarnya telah roboh seketika, sedangkan gempa bumi masih meluapkan amarahnya.
“YA Allah, inikah kiamat?” ucapnya lagi dengan hati yang waswas.
“Hey, Mas........., Mas........, Bangun........, Bangun..........” ucap seseorang
“HAH............”ucap Salman terperanjat dari tidurnya.
“Sudah adzan maghrib mas, ini ada takjil dan sedikit makanan untuk berbuka” ucap orang yang membangunkannya.
“Terima kasih pak, jazakumullahu khairan katsiran” ucap Salman dengan rasa bahagia di hatinya.
“sama-sama” jawabnya
Tak terasa adzan maghrib pun berkumandang. Iapun menyantap takjil dan makanan itu dengan lahapnya. Ketika ia asyik ia makan, tanpa sengaja ia melihat sebuah pengumuman di sebuah mading. Disana tertuliskan bahwa mesjid itu sedang membutuhkan seorang guru ngaji untuk anak-anak.
“Ya Allah, mudah-mudahan pekerjaan ini berberkah untuk saya” Ucapnya dalam do’a yang penuh dengan pengharapan.
Maka setelah selesai makan, iapun segera mengambil air wudlu dan menunaikan shalat Maghrib. Setelah dzikir, ia pun bergegas menuju kantor DKM mesjid tersebut.
Cinta di tolak dukun bertindak
Pasti pernah dengar istilah inikan?...ketika itu seorang lelaki menadatangi seorang dukun yang sangat ahli dalam hal percintaan. Ketika disana si laki-laki meminta tolong ke si dukun untuk mendapatkan seorang gadis pujaannya. "Pak dukun tolong saya untuk dapetin seorang gadis". "Wah gampang-gampang...asal...". "Oh...tenang aja pak...saya udah siapin kok...Sang dukun lalu menanyakan nama dari gadis yang disukai sang cowok, si cowok lalu memberi tahu nama gadis itu. Kemudian sang dukun melanjutkan membaca mantranya..."nah beres", kata sang dukun...tapi si cowok terliat bingung meliahat sang dukun.
Cerita lucu | Misteri kematian 3 hantu waria
Hari itu ada tiga sosok hantu yang sedang berkumpul, dari wajah mereka memang terlihat sangat menakutkan, tapi ketika mereka berbicara dengan anggunnya, mungkin tak ada seorang yang akan lari melihat sosok mereka karena mengerikan,,,,
Hari itu ada tiga sosok hantu yang sedang berkumpul, dari wajah mereka memang terlihat sangat menakutkan, tapi ketika mereka berbicara dengan anggunnya, mungkin tak ada seorang yang akan lari melihat sosok mereka karena mengerikan,,,,
Salah Nurunin Resleting
Tumini seorang wanita dewasa pegawai sebuah kantor swasta asing pagi itu mau berangkat kerja dan lagi menunggu bus kota   di mulut gang rumahnya. Seperti biasa pakaian yang dikenakan cukup ketat, roknya semi-mini, sehingga bodinya yang seksi semakin kelihatan lekuk likunya.
Buskota   datang, tumini berusaha naik lewat pintu belakang, tapi kakinya kok tidak sampai di tangga bus. Menyadari keketatan roknya, tangan kiri menjulur ke belakang untuk menurunkan sedikit resleting roknya supaya agak longgar.
Tapi, ough, masih juga belum bisa naik. Ia mengulangi untuk menurunkan lagi resleting roknya. Belum bisa naik juga ke tangga bus. Untuk usaha yang ketiga kalinya, belum sampai dia menurunkan lagi resleting roknya, tiba-tiba ada tangan kuat mendorong pantatnya dari belakang sampai Marini terloncat dan masuk ke dalam bus.
Tumini melihat ke belakang ingin tahu siapa yang mendorongnya, ternyata ada pemuda gondrong yang cengar-cengir melihat Tumini.
“Hei, kurang ajar kau. Berani-beraninya nggak sopan pegang-pegang pantat orang!”
Si pemuda menjawab kalem, “Yang nggak sopan itu situ, Mbak. Masak belum kenal aja berani-beraninya nurunin resleting celana gue.”
Bus
Tapi, ough, masih juga belum bisa naik. Ia mengulangi untuk menurunkan lagi resleting roknya. Belum bisa naik juga ke tangga bus. Untuk usaha yang ketiga kalinya, belum sampai dia menurunkan lagi resleting roknya, tiba-tiba ada tangan kuat mendorong pantatnya dari belakang sampai Marini terloncat dan masuk ke dalam bus.
Tumini melihat ke belakang ingin tahu siapa yang mendorongnya, ternyata ada pemuda gondrong yang cengar-cengir melihat Tumini.
“Hei, kurang ajar kau. Berani-beraninya nggak sopan pegang-pegang pantat orang!”
Si pemuda menjawab kalem, “Yang nggak sopan itu situ, Mbak. Masak belum kenal aja berani-beraninya nurunin resleting celana gue.”
Pemeras Kecil
Seorang anak kecil yang bandel melihat kakaknya dicium oleh teman lelakinya. Esok harinya, ia menemui lelaki itu.
“Abang semalam mencium kakakku bukan?”
“Ya, tapi jangan keras-keras. Ini seribu untuk tutup mulut!”
“Terima kasih, ini uang kembaliannyalima   ratus!”
“Lho, kok pakai uang kembalian segala?”
“Saya tidak mau nakal, Bang. Semua orang yg mencium kakak juga saya tagihlima   ratus!”
“???!!!”
“Abang semalam mencium kakakku bukan?”
“Ya, tapi jangan keras-keras. Ini seribu untuk tutup mulut!”
“Terima kasih, ini uang kembaliannya
“Lho, kok pakai uang kembalian segala?”
“Saya tidak mau nakal, Bang. Semua orang yg mencium kakak juga saya tagih
“???!!!”
Sakit kanker ato Aids??
Seorang penderita kanker di beritahukan oleh dokternya bahwa hidupnya tidak lama lagi hanya sekitar 2 minggu lagi. Mendengar khabar tak mengenakkan hati, ia memberitahukan anaknya untuk segera mengadakan pesta besar perpisahan.
Ditengah kawan-kawannya ia menyatakan : “Maaf teman-teman, Saya mengumpulkan Kalian agar tahu bahwa Saya tak lama lagi akan meninggalkan Kalian, AIDS telah merongrong tubuh Saya.”
Anaknya dengan heran bertanya : “Ayah, mengapa Ayah berbohong atas penyebab kematian Ayah?”
Ayahnya menjawab : “Sssst, aku tak mau salah seorang dari mereka akan tidur dengan Ibumu yang cantik setelah aku meninggal kelak !”
Ditengah kawan-kawannya ia menyatakan : “Maaf teman-teman, Saya mengumpulkan Kalian agar tahu bahwa Saya tak lama lagi akan meninggalkan Kalian, AIDS telah merongrong tubuh Saya.”
Anaknya dengan heran bertanya : “Ayah, mengapa Ayah berbohong atas penyebab kematian Ayah?”
Ayahnya menjawab : “Sssst, aku tak mau salah seorang dari mereka akan tidur dengan Ibumu yang cantik setelah aku meninggal kelak !”
Kalo Kerja Pake Ini
Kerja pake ini Di suatu pinggiran kota  , hiduplah seorang nyonya yang cukup (sedikit mampu) dengan pembantunya yang selalu buat masalah.
Suatu hari, pembantu itu memecahkan piring untuk kesekian kalinya... akhirnya nyonya itu memanggil pembantunya sambil memaki berkata," Minah....kamu ini gimana...dasar org goblok, makanya kalau kerja itu jangan pake ini (sambil nunjuk lututnya) tapi pake ini (sambil nunjuk kepalanya, otak-red)...kamu saya pecat.."akhirnya pembantunya pergi...
5 tahun kemudian, di suatu Supermarket..si Nyonya ketemu dengan pembantunya yang dulu tapi dengan pakaian yang mewah dengan banyak perhiasan emas...
Si-nyonya memanggil," Minah, kok kamu sekarang berubah..menjadi kaya...kok bisa????
Si-pembantunya menjawab," makanya Bu, kalau kerja itu jangan pake ini (sambil nunjuk kepalanya, otak-red) tapi pake ini donk (sambil nunjuk dii antara pahanya)...."?#$#@"
Suatu hari, pembantu itu memecahkan piring untuk kesekian kalinya... akhirnya nyonya itu memanggil pembantunya sambil memaki berkata," Minah....kamu ini gimana...dasar org goblok, makanya kalau kerja itu jangan pake ini (sambil nunjuk lututnya) tapi pake ini (sambil nunjuk kepalanya, otak-red)...kamu saya pecat.."akhirnya pembantunya pergi...
5 tahun kemudian, di suatu Supermarket..si Nyonya ketemu dengan pembantunya yang dulu tapi dengan pakaian yang mewah dengan banyak perhiasan emas...
Si-nyonya memanggil," Minah, kok kamu sekarang berubah..menjadi kaya...kok bisa????
Si-pembantunya menjawab," makanya Bu, kalau kerja itu jangan pake ini (sambil nunjuk kepalanya, otak-red) tapi pake ini donk (sambil nunjuk dii antara pahanya)...."?#$#@"
Kalau Main Dokter-Dokteran Jangan di Ruang Tamu
Sepasang suami istri tertangkap basah oleh anak mereka ketika sedang melakukan hubungan badan di ruang tamu. Pasangan suami istri itu berusaha menjelaskan kepada anak mereka yang setengah remaja itu, bahwa mereka sedang bergurau dan bermain dokter-dokteran.Dengan santai si anak menasihati orang tuanya itu, "Kalau mau main dokter-dokteran jangan di ruang tamu, nanti kalau ada orang ngeliat kan disangka sedang melakukan hubungan suami-istri....!"
Interview Tentang facebook
Sebuah perusahaan yang bergerak bidang informasi teknologi dan komputer membuka lowongan bekerja sebagai teknisi. Hingga suatu hari datanglah seorang pelamar dan segera dilakukan interview .
"Kamu tahu tentang facebook" tanya manajer bagian IT dan komputer, kepada seorang pelamar. "Tentu saja tahu Pak. Facebook-kan kayak jaringan sosial gitu." sang manajer bagian IT dan komputer manggut-manggut. "Jaring sosial seperti apa." lanjutnya, Si pelamar menyahut, "Itu lho Pak, bentuknya gimana gitu, mungkin lebih kecil dari netbook."
Pedagang Barang Antik
Suatu hari Budi kedatangan dua teman kuliahnya dulu semasa jadi mahasiswa. Tak terasa, sudah hampir 10 tahun tak berjumpa. "Bud, Mas Andi, sekarang dah nggak memperhatikan aku lagi," kata Evi curhat di sela obrolan. "Semakin lama, dia makin tidak memperhatikan aku lagi." Budi kaget. Tiba-tiba Endah, yang duduk di samping Budi menyahut. "Beda sama aku Vi, justru suamiku sekarang lain. Menurut dia, semakin tua nih, aku malah dibilangnya semakin cantik." sebelum Budi kasih komentar, si Evi cepat-cepat menyahut,"Ya terang saja to Ndah, lha sumai kamu itu pedagang barang antik."
Syarat Calon Satpam
Seorang Juragan tembakau yang punya rumah besar berniat mencari satpam untuk menjaga rumah mewahnya. Iapun memasang iklan di koran. Hingga suatu saat seorang laki-laki kerempeng memasukkan lamaran. "Saya butuh satpam yang berani, sorot mata tajam, selalu waspada, punya rasa curiga, dan punya pendengaran tajam," jelas juragan Tembakau. "Saya juga mau satpam yang punya fisik kuat, terlihat sangar dan garang." Si pelamar itu menyahut,"Maaf gan, kalau kriterianya seperti itu, mungkin lebih cocok buat istri saya."
Pembeli adalah raja
Pada siang hari yang sangat panas dan terik matahari sangat menyengat, Budi yang merasa haus rela antre demi membeli es cendol di dekat rumah. Ketika itu tinggal dua orang yang dilayani, tiba-tiba seorang pria datang. "Hei mas, kalau jualan yang serius dong. Masak, cendol saya rasanya nggak manis," teriaknya. Si tukang cendol yang sedang melayani budi tentu saja kaget. "Maaf pak, apa memang begitu, nanti saya ganti Pak." Si pria nggak mau kalah. "Hei, Kamu tahu tidak, pembeli itu raja jadi jangan dikecewakan." Si tukang cendol menyahut,"Tahu sih Pak kalau pembeli itu raja, tapi saya belum pernah dengar, ada raja yang membeli cendol"
Sudah Tersedia Semalaman, Kenapa Tidak Dimanfaatkan?
Sepasang suami-istri yang sedang dalam perjalanan ke luar kota. Dikarenakan jaraknya yaang lumayan jauh, mereka bermaksud menginap di sebuah hotel sebelum meneruskan perjalanan keesokan paginya. Mereka pun menemukan hotel yang cukup bagus untuk bermalam, walaupun tidak berbintang.
Keesokan paginya ketika akan keluar hotel, mereka harus membayar Rp 350.000,-
"Hah? Ini sih tarif hotel bintang 5. Nggak salah?" tanya si suami terkejut.
Ia minta dipanggilkan manajer hotel dan memprotes tarif yang terlalu tinggi. Setelah mendengarkan dengan penuh perhatian, si manajer berkata, "Hotel CJDW dilengkapi dengan kolam renang standar internasional, ruang konferensi, dan berbagai hiburan taraf internasional."
"Tapi kami sama sekali tidak memanfaatkan fasilitas yang Bapak sebut tadi," kata si suami bersikeras.
"Salah Bapak sendiri. Fasilitas itu disediakan untuk dimanfaatkan," kata si manajer tak mau kalah.
Setelah tercenung sejenak si suami membuka dompetnya, mengeluarkan uang Rp100.000,- dan mengulurkannya kepada si manajer.
"Kok hanya seratus ribu?" tanya manajer.
"Karena Bapak harus membayar Rp250.000 untuk tidur dengan istri saya," kata tamu hotel itu.
"Tapi saya tidak tidur dengan istri Bapak," sanggah sang manajer.
"Salah sendiri. Sudah tersedia semalaman, kenapa tidak dimanfaatkan..."
Pengalaman Di Malam Pertama
Ketiga anak yang selalu patuh dengan nasehat ibunya itu akhirnya menikah. Tengah malam, setelah pesta perkawinan usai, si ibu kebelet kencing. Saat ingin ke WC, ia melewati kamar Eka. Ia berhenti sejenak. Lamat-lamat dia mendengar jeritan dan tangisan dan rintihan-rintihan juga erangan yang cukup jelas. Si ibu lalu manggut-manggut saja sambil tersenyum mengenang masa lalu.
Saat melalui kamar Dwi, sang ibu mendengar suara tawa cekikikan dan canda diiringi juga dengan erangan bahagia. Si ibu pun manggut-manggut saja mengenang masa lalu.
Namun saat ia melalui kamar Tri, ia nyaris tak mendengar suara apapun. Hanya ada suara 'hmm... hmm...' itupun jarang dan tak jelas. Kali ini si ibu tidak manggut-manggut lagi, tapi langsung ke WC, kencing dengan keningnya berkerut, "Kenapa yah koq aku dulu tidak pernah seperti itu di malam pengantin."
Keesokan harinya sambil sarapan, ibu ini bertanya kepada ketiga anaknya.
"Eka, kenapa tadi malam kamu menangis?" tanya sang ibu.
"Kan   ibu pernah bilang, TIDAK BAIK BERPURA-PURA. Kalau merasa sakit, yah menangis saja," jawab Eka.
"Oh, begitu. Kamu anak yang baik. Nurut nasehat orang tua. Kamu Dwi, kenapa tadi malam kamu tertawa-tawa?" tanya sang ibu kepada anak keduanya.
"Kan   ibu pernah bilang, TIDAK BAIK BERPURA-PURA. Kalau merasa geli yah tertawa saja," jawab Dwi.
"Oh, begitu. Kamu anak yang baik menuruti nasehat orang tua. Terus kamu Tri, kenapa tadi malam kamu kok diam saja?" tanya sang ibu penasaran.
"Kan  ibu juga kan   sudah sering bilang, TIDAK BAIK BICARA KALAU MULUT SEDANG PENUH," jawab Tri santai
Sebuah perusahaan yang bergerak bidang informasi teknologi dan komputer membuka lowongan bekerja sebagai teknisi. Hingga suatu hari datanglah seorang pelamar dan segera dilakukan interview .
"Kamu tahu tentang facebook" tanya manajer bagian IT dan komputer, kepada seorang pelamar. "Tentu saja tahu Pak. Facebook-kan kayak jaringan sosial gitu." sang manajer bagian IT dan komputer manggut-manggut. "Jaring sosial seperti apa." lanjutnya, Si pelamar menyahut, "Itu lho Pak, bentuknya gimana gitu, mungkin lebih kecil dari netbook."
Pedagang Barang Antik
Suatu hari Budi kedatangan dua teman kuliahnya dulu semasa jadi mahasiswa. Tak terasa, sudah hampir 10 tahun tak berjumpa. "Bud, Mas Andi, sekarang dah nggak memperhatikan aku lagi," kata Evi curhat di sela obrolan. "Semakin lama, dia makin tidak memperhatikan aku lagi." Budi kaget. Tiba-tiba Endah, yang duduk di samping Budi menyahut. "Beda sama aku Vi, justru suamiku sekarang lain. Menurut dia, semakin tua nih, aku malah dibilangnya semakin cantik." sebelum Budi kasih komentar, si Evi cepat-cepat menyahut,"Ya terang saja to Ndah, lha sumai kamu itu pedagang barang antik."
Syarat Calon Satpam
Seorang Juragan tembakau yang punya rumah besar berniat mencari satpam untuk menjaga rumah mewahnya. Iapun memasang iklan di koran. Hingga suatu saat seorang laki-laki kerempeng memasukkan lamaran. "Saya butuh satpam yang berani, sorot mata tajam, selalu waspada, punya rasa curiga, dan punya pendengaran tajam," jelas juragan Tembakau. "Saya juga mau satpam yang punya fisik kuat, terlihat sangar dan garang." Si pelamar itu menyahut,"Maaf gan, kalau kriterianya seperti itu, mungkin lebih cocok buat istri saya."
Pembeli adalah raja
Pada siang hari yang sangat panas dan terik matahari sangat menyengat, Budi yang merasa haus rela antre demi membeli es cendol di dekat rumah. Ketika itu tinggal dua orang yang dilayani, tiba-tiba seorang pria datang. "Hei mas, kalau jualan yang serius dong. Masak, cendol saya rasanya nggak manis," teriaknya. Si tukang cendol yang sedang melayani budi tentu saja kaget. "Maaf pak, apa memang begitu, nanti saya ganti Pak." Si pria nggak mau kalah. "Hei, Kamu tahu tidak, pembeli itu raja jadi jangan dikecewakan." Si tukang cendol menyahut,"Tahu sih Pak kalau pembeli itu raja, tapi saya belum pernah dengar, ada raja yang membeli cendol"
Sudah Tersedia Semalaman, Kenapa Tidak Dimanfaatkan?
Sepasang suami-istri yang sedang dalam perjalanan ke luar kota. Dikarenakan jaraknya yaang lumayan jauh, mereka bermaksud menginap di sebuah hotel sebelum meneruskan perjalanan keesokan paginya. Mereka pun menemukan hotel yang cukup bagus untuk bermalam, walaupun tidak berbintang.
Keesokan paginya ketika akan keluar hotel, mereka harus membayar Rp 350.000,-
"Hah? Ini sih tarif hotel bintang 5. Nggak salah?" tanya si suami terkejut.
Ia minta dipanggilkan manajer hotel dan memprotes tarif yang terlalu tinggi. Setelah mendengarkan dengan penuh perhatian, si manajer berkata, "Hotel CJDW dilengkapi dengan kolam renang standar internasional, ruang konferensi, dan berbagai hiburan taraf internasional."
"Tapi kami sama sekali tidak memanfaatkan fasilitas yang Bapak sebut tadi," kata si suami bersikeras.
"Salah Bapak sendiri. Fasilitas itu disediakan untuk dimanfaatkan," kata si manajer tak mau kalah.
Setelah tercenung sejenak si suami membuka dompetnya, mengeluarkan uang Rp100.000,- dan mengulurkannya kepada si manajer.
"Kok hanya seratus ribu?" tanya manajer.
"Karena Bapak harus membayar Rp250.000 untuk tidur dengan istri saya," kata tamu hotel itu.
"Tapi saya tidak tidur dengan istri Bapak," sanggah sang manajer.
"Salah sendiri. Sudah tersedia semalaman, kenapa tidak dimanfaatkan..."
Pengalaman Di Malam Pertama
Ketiga anak yang selalu patuh dengan nasehat ibunya itu akhirnya menikah. Tengah malam, setelah pesta perkawinan usai, si ibu kebelet kencing. Saat ingin ke WC, ia melewati kamar Eka. Ia berhenti sejenak. Lamat-lamat dia mendengar jeritan dan tangisan dan rintihan-rintihan juga erangan yang cukup jelas. Si ibu lalu manggut-manggut saja sambil tersenyum mengenang masa lalu.
Saat melalui kamar Dwi, sang ibu mendengar suara tawa cekikikan dan canda diiringi juga dengan erangan bahagia. Si ibu pun manggut-manggut saja mengenang masa lalu.
Namun saat ia melalui kamar Tri, ia nyaris tak mendengar suara apapun. Hanya ada suara 'hmm... hmm...' itupun jarang dan tak jelas. Kali ini si ibu tidak manggut-manggut lagi, tapi langsung ke WC, kencing dengan keningnya berkerut, "Kenapa yah koq aku dulu tidak pernah seperti itu di malam pengantin."
Keesokan harinya sambil sarapan, ibu ini bertanya kepada ketiga anaknya.
"Eka, kenapa tadi malam kamu menangis?" tanya sang ibu.
"
"Oh, begitu. Kamu anak yang baik. Nurut nasehat orang tua. Kamu Dwi, kenapa tadi malam kamu tertawa-tawa?" tanya sang ibu kepada anak keduanya.
"
"Oh, begitu. Kamu anak yang baik menuruti nasehat orang tua. Terus kamu Tri, kenapa tadi malam kamu kok diam saja?" tanya sang ibu penasaran.
"
12.50
asirawan bocka
                                Posted in:  
                                


0 komentar :
Posting Komentar